RDM | Creative Smart Solution

BRIN dan ROSATOM Rusia Kerja Sama Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN dan ROSATOM Rusia Kerja Sama Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

Teknologi.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama dengan Rosatom State Atomic Energy Corporation (ROSATOM), perusahaan energi nuklir asal Rusia, untuk mengembangkan teknologi produksi radioisotop dan produk radiofarmasi. Tujuan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam produksi dan penerapan radioisotop dan radiofarmasi yang sangat penting dalam industri medis, khususnya untuk diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker. “Kami berharap kerja sama dengan ROSATOM dapat mempercepat laju perkembangan teknologi produksi radioisotop yang menjadi kepentingan kami, baik di bidang reaktor maupun akselerator”, kata Tita Puspitasari, Kepala Pusat Penelitian Radioisotop. teknologi radioisotop, radiofarmasi dan dosimetri biologi BRIN. (PRTRRB), pada pertemuan kedua Joint Working Group (JWG) on Non-Energy Nuclear Technology Application, Bidang Sains dan Teknologi B.J. (KST). Habibie, Serpong, Rabu (10 September).

Keputusan kerjasama dengan ROSATOM ini dapat memperkaya dan meningkatkan teknologi serta berbagai inovasi yang telah ada sebelumnya di BRIN. Sembari bertukar pikiran dengan Tita, Senior Research Specialist PRTRRB BRIN Rohadi Awaludin juga mengungkapkan, saat ini BRIN sedang fokus pada pemanfaatan teknologi nuklir di sektor non-energi antara lain kesehatan, pertanian, dan pangan. BRIN mempunyai program ekstensif dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi nuklir di bidang medis. Program ini berfokus pada produksi radioisotop dan radiofarmasi, yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik dan terapeutik, terutama dalam diagnosis dan pengobatan kanker.

Pembahasan lebih lanjut dengan perusahaan Rusia ROSATOM dinilai krusial agar BRIN dapat mengidentifikasi bentuk kerja sama yang lebih konkrit pemanfaatan teknologi nuklir di sektor nonenergi. “Kami bertukar informasi dan mendiskusikan bentuk kerjasama. Tentu saja permasalahan ini perlu diselesaikan secara lebih konkrit sehingga setelah pertemuan ini diharapkan semakin matangnya kerja sama ke depan, kata Rohadi, dilansir brin.go.id, Anna Belokoneva, Direktur Kantor Regional ROSATOM di Indonesia, menjelaskan teknologi nuklir yang dimiliki Rusia saat ini, termasuk teknologi yang digunakan di sektor pertanian dan medis. Ia juga mengangkat sejumlah topik yang dapat menjadi bahan pembahasan lebih lanjut guna mencapai kerja sama yang lebih detail dan terarah.

“Selama hampir 80 tahun, Rusia telah aktif di industri nuklir, dengan senang hati berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan negara lain mengenai penggunaan energi nuklir, terutama untuk kedokteran, kedokteran nuklir, teknologi radiasi, teknologi aditif, serta serta di banyak bidang lainnya. “Kami senang berbagi pengalaman yang kami yakini dapat berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik,” kata Anna. “Saat ini ROSATOM fokus pada pengembangan peralatan medis berteknologi tinggi dan membentuk klaster medis yang komprehensif untuk melayani masyarakat. Kami percaya bahwa semua teknologi yang kami tawarkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi masa depan yang lebih baik. Kami siap bekerja sama dengan Indonesia dan berbagi pengalaman kami mengenai teknologi ini,” kata Boris Arseev, Wakil Kepala dan Direktur Hubungan Internasional ROSATOM.

Lebih lanjut, Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Asep Riswoko mengatakan, kelompok kerja aplikasi non-energi merupakan salah satu kelompok kerja yang berada di bawah Indonesia-Joint Coordinate Committee (JCC) bidang nuklir. selain Kelompok Kerja Penerapan Energi Nuklir dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kelompok Kerja Pelaksanaan Kelompok Kerja Bersama (JWG) dan Komite Koordinasi Bersama (JCC) mematuhi perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Rusia pada tanggal 1 Desember 2006 mengenai penggunaan energi nuklir untuk tujuan tersebut. tentang penggunaan energi nuklir. tujuan damai.

Add a Comment

Your email address will not be published.