RDM | Creative Smart Solution

Sinarmas Group Mulai Bangun Pusat Data Tercanggih di Indonesia Tahun Depan

Sinarmas Group Mulai Bangun Pusat Data Tercanggih di Indonesia Tahun Depan

Sinarmas Group akan membangun pusat data paling kompleks di Tanah Air pada kuartal pertama tahun depan. Nilai proyeknya mencapai Rp 4,7 triliun atau setara dengan sekitar 300 juta USD. Data center tersebut akan dibangun di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, bekerja sama dengan LG CNS Co., Ltd, khususnya PT LG Sinarmas. Proyek ini diharapkan selesai pada kuartal ketiga tahun 2026 dan mulai beroperasi pada kuartal terakhir tahun ini. “Kami melihat banyak sekali permintaan data center di DKI Jakarta. Han Dong-Hyup, Presiden Sinarmas Group, di Grand Hyatt Jakarta, mengatakan pada Selasa (10 September): “Selain kebutuhan perbankan Korea, banyak pelanggan kami juga membutuhkan layanan pusat data”.

Pusat data tersebut akan berada di Kuningan sebagai pusat data pertama di Tanah Air yang didukung oleh kecerdasan buatan. Pusat data tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 8.516 meter persegi. Menurut dia, mayoritas pelanggan data center. berasal dari perbankan dan terafiliasi dengan grup Sinarmas atau investor Korea. “Ini proyek pertama LG Sinarmas,” kata Han. Franky Data Center Market berencana memetakan seluruh peluang proyek data center di Tanah Air, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Digital Park. Pemetaan peluang merupakan langkah selanjutnya dalam membangun LG Sinarmas, karena pasar digital nasional diperkirakan akan mencapai $7,1 miliar pada tahun 2027. Nongsa Digital Park terletak di Pulau Batam, Kepulauan Riau.

Potensi investasi pengembangan kawasan industri ini mencapai sekitar 3 miliar USD. Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebelumnya mengungkapkan ada 6 investor baru yang mengantri untuk berinvestasi membangun data center di Indonesia. Pembangunan proyek tersebut akan dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Susiwijono mengatakan investor berasal dari negara maju seperti China, Jepang, dan Amerika. Namun, dia masih belum mengetahui total nilai investasi yang diajukan. “Jadi pusat data ini sekarang sudah sangat masif, karena beberapa tahun lalu Singapura harus menghentikan operasinya karena kebutuhan listrik dan air di negara itu sangat besar,” kata Susiwijono usai peluncuran portal geopolitik One Satu Peta 2.0 dan menyampaikan Hasil Pencapaian PSN dan KEK, di Jakarta, Kamis (18 Juli). Hingga saat ini, akan dibangun 10 data center di Nongsa Digital Park KEK. Totalnya, 9 di antaranya sedang dalam pengembangan dan 1 sedang dalam tahap komitmen proyek. Susiwijono memperkirakan pembangunan data center kini sudah menjadi kebutuhan banyak negara. Di sisi lain, perusahaan pengembang proyek membutuhkan lahan, listrik, dan air untuk membangun sistem penyimpanan data digital.

Add a Comment

Your email address will not be published.